Pertemuan Himpaudi Jatim di Pulau Garam Madura
SUMENEP- Perjalanan ke ujung timur Provinsi Jawa Timur (sabtu,3/9/2019), untuk menghadiri pertemuan rutin Himpaudi Provinsi Jawa Timur, yang bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep Madura Jatim, sangat melelahkan sekali. Kurang lebih 8 jam perjalanan darat, dari kota ledre Bojonegoro menuju ujung timur pulau Madura, dengan jalan yang sempit dan naik turun, mobil inova yang kami tumpangi, menerobos jalanan di pulau yang terkenal sebagai pemasok garam rumah tangga terbesar di Jawa Timur.
Acara pembukaan dimulai tepat pukul 9 waktu setempat, dengan sebuah tarian Muang Sangkal, yang dibawakan dengan lemah gemulai oleh anak-anak paud. Filosofi tarian Muang Sangkal ini adalah, untuk ritual tolak bala atau menjauhkan dari mara bahaya. Hadir sebanyak 34 utusan pengurus daerah himpaudi Kabupaten/Kota se Jatim. Tampak hadir pula bapak Bupati Sumenep, Dr KH.A Busyro Karim, M.Si, Hj. Nufitriana Bunda paud Kabupaten Sumenep, Bambang Irianto Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, tamu undangan dari IGRA, IGTKI dan Penilik Paud Kabupaten Sumenep.
Acara dibuka oleh Bunda Paud Sumenep, Hj. Nufitriana, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua Himpaudi Provinsi Jawa Timur, Imam Mahmud, M.Pd. dalam sambutanya, Imam Mahmud menyampaikan bahwa, pertemuan Himpaudi ini diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Himpaudi Jatim rutin setiap 3 bulan sekali , adapun tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh Pengurus Daerah dalam rangka peningkatan kompetensi GTK PAUD di Jawa Timur. Acara dilanjutkan dengan sambutan Bupati Sumenep A. Busyro Karim dalam sambutanya mengatakan, bahwa mulai tahun 2020 Pemda Kabupaten Sumenep telah menganggarkan honor bagi guru yang lembaganya sudah terakreditasi dengan honor 200 Ribu setiap bulannya.
Pengurus Himpaudi Jatim juga menyerahkan bantuan uang tunai 5 juta, untuk lembaga PAUD di daerah yang terdampak bencana alam, bantuan di serah terimakan langsung oleh ketua Himpaudi Jatim, Imam Mahmud kepada Ketua Himpaudi Kabupaten Sumenep. Acara di tutup dengan pembacaan doa, yang dibacakan oleh salah satu pengurus himpaudi Kabupaten Sumenep.
Setelah usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan acara pokok dari pertemuan ini, yaitu penyampaian informasi-informasi yang aktul oleh pengurus wilayah. Informasi yang pertama disampaikan oleh pak Imud (panggilan akrab Imam Mahmud), terkait TIK GTK PAUD. Bahwasanya Kemdikbud telah membuat sebuah Aplikasi sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0, yang dapat dimanfaatkan oleh guru, siswa dan umum. Agar dapat mengakses Aplikasi ini dengan maksimal, terlebih dahulu harus melakukan pendaftaran, agar punya user name dan pasword, nama dari Aplikasi ini adalah Rumah Belajar.
Informasi dari Bidang Organisasi terkait pelaksanaan Musda, agar himpaudi Kabupaten segera untuk melaksanakan Musyawarah Daerah, sesuai dengan AD/ART Himpaudi, yaitu 6 bulan setelah adanya Muswil. Disamping itu bidang organisasi juga akan menerbitkan kartu anggota Himpaudi yang multi fungsi (E-Money). Adapun program dari bidang litbang yaitu terkait Diklat Dedikasi, yang mana Kabupaten/Kota bisa menyelenggarakan Diklat Dedikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah, dan pengurus wilayah siap untuk memberikan materi tanpa harus di bayar, karena Kabupaten/Kota telah membayar iuran anggota yang telah di setorkan pada himpaudi Provinsi.
Bidang Humas dan Kesosek menyampaikan beberapa kerjasama yang telah dilakukan, diantaranya dengan The Legend Waterpark Kertosono dan perusaan air minum dalam kemasan (air mineral), terkait air mineral diharapkan kedepannya bisa menjadi branding untuk himpaudi, dan bisa di pasarkan kepada lembaga-lembaga di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur, sehingga bisa membantu keuangan organisasi. Acara pertemuan kali ini di tutup dengan mengunjungi museum Keraton Sumenep, dengan didampingi tour guide, peserta himpaudi memasuki museum keraton Sumenep, tidak sembarang orang di perbolehkan masuk ke dalam kamar raja, kamar permaisuri, kamar putri raja, kamar pingitan yang ada di lantai dua. hanya orang-orang tertentu saja yang di perbolehkan, seperti tamu Negara dan tamu khusus, biasanya pengunjung museum hanya bisa melihat dari luar saja, tidak boleh masuk ke dalam. Alhamdulillah Himpaudi di ijinkan oleh Bapak Bupati untuk masuk kedalam kamar dan melihat dari dekat tempat-tempat tersebut.(Sule)
Post a Comment