Header Ads

Himpaudi Jayaa

Stres gara-gara BOP


Banyak orang berkata, jika ingin sukses, streslah lebih dalu. ada sebuah mitos, kesuksesan seseorang, diukur dari seberapa stres yang menghampirinya. anggapan dan mitos yang berkembang di masyarakat itu, salah kaprah. Kesuksesan seseorang, tidak harus dibarengi seberapa orang tersebut stres. Akan tetapi, orang yang sukses adalah orang yang selalu menggunakan fikirannya, untuk berfikir yang positif.
“Aku stres, bingung, dredek menghadapi monev bop dari dinas” ungkap rina di salah satu group Wa.
Beda dengan pengakuan bu anik “monev bop ya dihadapi aja, kerjakan sesuai dengan petunjuk, kalo ada yang kurang bener, ya memang itulah manusia, tidak ada yang sempurna, pemikiran orang satu dengan yang lain, jelas berbeda”
Beda lagi dengan bu in, entah paham atau tidak, sikapnya yang diam, santai dan tidak respon, malah membuat stres orang lain.
Stres itu muncul, dari bagaimana kita menyikapi persoalan. Orang yang banyak amanah dan banyak tugas, banyak yang enjoy, dan tidak menjadi cepat tua dan stres. Orang yang nganggur di rumah, dan tidak mengerjakan apa-apa pun, banyak yang stres dan banyak pula yang masuk rumah sakit jiwa (RSJ).
Hanya diri kita, yang mengijinkan stres itu, masuk di dalam jiwa kita. Jika kita menyikapi masalah dengan positif, maka secara otomatis, kita tidak mengijinkan stres itu masuk kedalam jiwa kita, maka tidak akan terjadi stres. Dan Sebaliknya, bila kita berpikir negatif, ketakutan, kecemasan, yang selalu berkecamuk di dalam pikiran kita, maka sama saja, kita mengundang stres untuk masuk ke diri kita. Dengan stres, tidak menjamin diri kita menjadi orang sukses. (Mazie_gym)

No comments